Selasa, 6 September 2022 telah dilaksanakan Pembinaan Ketua Pengadilan Tinggi Surabaya kepada Ketua Pengadilan Negeri se Wilayah Hukum Pengadilan Tinggi Surabaya. Acara diselenggarakan di Aula Lt 3 Pengadilan Tinggi Surabaya.
Acara pembinaan tersebut diawali dengan sambutan sekaligus perkenalan dari Bapak Dr. H. Kresna Menon, S.H., M.Hum. sebagai Ketua Pengadilan Tinggi Surabaya yang baru. Selanjutnya beliau langsung memberikan pembinaan kepada seluruh ketua Pengadilan Negeri Se Jawa Timur.
Bapak Ketua Pengadilan Tinggi Surabaya menyampaikan bahwa untuk saling bekerjasama saling asah dan asuh dalam mengemban visi dan misi yang telah dicanangkan oleh Mahkamah Agung. Sebagai aparat peradilan dihimbau untuk senantiasa kembali kepada jati diri dengan memberikan pelayanan yang mudah, murah dan cepat serta dapat dipertanggung jawabkan.
Pada pembinaan tersebut YM. Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Surabaya Fredrik Willem Saija, SH., M.H menginformasikan bahwa Pengadilan tingkat pertama di bawah wilayah hukum Pengadilan Tinggi Surabaya telah banyak mendapatkan penghargaan melalui Penilaian EIS. Sehingga beliau menghimbau untuk tetap mempertahankan prestasi yang telah diraih tersebut.
Acara dilanjutkan dengan sosialisai Sistem Informasi Penasehat Hukum (SIPH) oleh Bapak Wahyu Widi Agung, S.Kom selaku pembangun Sistem tersebut. SIPH merupakan Media temu kembali data penasehat hukum / advokat yang telah diambil sumpahnya oleh Ketua Pengadilan Tinggi Surabaya. − Latar belakan dibuatnya SIPH adalah Kebutuhan sarana temu kembali guna validasi data penyumpahan tenaga penasehat hukum / advokat yang beracara pada unit kerja pengadilan, Setiap advokat yang beracara, sebelumnya telah disumpah oleh Ketua Pengadilan Tinggi, sehingga timbul dokumen penyumpahan salah satunya berita acara pengambilan sumpah (BAS), Dokumen BAS advokat sasaran validasi oleh unit kerja pengadilan selain data riwayat hidup dan keorganisasian advokat. Sifat penting dokumen penyumpahan advokat menyebabkan dokumen harus siap tersedia kapan saja terutama pada saat advokat beracara, Bentuk fisik (hardcopy) dokumen mengurangi kecepatan dan sifat ringkas khususnya saat diperlukan dalam proses validasi.(yr)
